BACAAN ALKITAB HARI INI:
Kejadian 42:1-28

AYAT INTI:
Matius 18:15. "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali".

RENUNGAN MOTIVASI:
Tuhan memandang serius sebuah hubungan. Tuhan bahkan mengijinkan keadaan yang tidak mengenakkan untuk memulihkan suatu hubungan. Kematian-Nya memulihkan hubungan kita dengan Bapa. Peristiwa kelaparan yang terjadi di seluruh muka bumi telah mendamaikan hubungan Yusuf dan saudara-saudaranya. Dengan mengingat bahwa Tuhan kita pun bersifat relasional, pemulihan hubungan harus selalu kita upayakan. 

Ada sebuah gagasan menyatakan bahwa yang perlu kita lakukan hanyalah memaafkan mereka yang telah menyakiti kita. Ini baik, tetapi memaafkan seseorang secara sepihak hanya membuat kita merasa lebih baik tentang diri kita sendiri. Ini tidak serta merta membawa pemulihan hubungan. Berkaca pada kisah Yusuf dan saudara-saudaranya, ada catatan penting mengenai suatu pemulihan hubungan, yaitu hati nurani yang diaktifkan kembali. Yusuf tidak menuntut balas. Yusuf memilih menghadapi mereka dengan beberapa langkah bijak agar mendapati mereka kembali. Ketika saudara-saudara Yusuf berada di penjara tiga hari lamanya, ini adalah waktu yang baik untuk merenungkan diri mereka secara jujur. Mereka berbicara satu sama lain, "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita.” Hati nurani mereka menyadari dan mengakui dosa yang mereka perbuat. Ini adalah awal yang baik dari sebuah hubungan yang dipulihkan. Kemudian Yusuf menunjukkan kasihnya melalui tindakannya yang secara diam-diam mengembalikan uang saudara-saudaranya ke dalam karung. Di tengah perjalanan, mereka terkejut dan menyatakan "Apakah juga yang diperbuat Allah terhadap kita!". Mereka akhirnya mengakui keterlibatan tangan Tuhan dalam setiap hal yang mereka hadapi. Ini adalah perbuatan Tuhan. Jadi, dalam sebuah hubungan yang benar-benar dipulihkan, kita tidak mungkin memaafkan seseorang kecuali mereka sendiri telah menyadari kebutuhan akan pengampunan itu. Dalam proses pemulihan hubungan, prioritas kita adalah hubungan spiritual mereka dengan Tuhan, bukan pembenaran diri kita. Disinilah pentingnya konfrontasi, meyakinkan mereka dengan kasih yang kita miliki, dan biarlah Roh Kudus menyentuh hati nurani mereka, supaya mereka sadar akan kesalahannya dan mengalami pertobatan. Inilah yang dimaksud pemulihan hubungan.

REFLEKSI DIRI:
1. Apakah kita pernah merindukan hubungan yang dipulihkan? 
2. Bagaimana kita dapat benar-benar memulihkan suatu hubungan? Bagaimana kita dapat memenangkan kembali mereka yang telah menyakiti kita?

POKOK DOA:
Tuhan Yesus, kami merindukan pemulihan hubungan dengan sesama kami. Kami mohon biarlah kebijaksanaan-Mu menuntun langkah kami dalam melakukan konfrontasi. Roh Kudus, sentuh hati mereka, biarlah mereka menyadari kesalahannya dan bertobat kembali pada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

YANG HARUS KITA LAKUKAN:
Ketika seseorang berdosa terhadap kita, lakukanlah konfrontasi, yakinkan mereka melalui kasih, berdoa supaya Roh Kudus mengaktifkan nurani mereka, dan supaya mereka sadar akan dosanya dan mengalami pertobatan.

HIKMAT HARI INI:
Pemulihan hubungan diawali dari masing-masing pihak yang sadar akan kesalahannya dan kebutuhan akan sebuah pengampunan.

Shalom, 
Selamat pagi, selamat bersaat teduh. Kiranya Tuhan memberkati aktifitas kita sepanjang hari ini.
Tetap Semangat dalam Tuhan, dan Salam Pemenang. 🙏✝

Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.